Beberapa hari yang lalu, Cerita Sunken Court (sebuah account facebook yang cukup populer di kampus yang sering mengangkat isu panas baik di ITB maupun di Indonesia) mem-post sebuah notes yang disadur dari Kompas. Jangan Jadi Sampah dan Korban Internet, begitu bunyi judulnya. Jujur awalnya gue skeptis dengan tulisan itu. Well, ini dunia gue.
Jika kamu masih sekadar ber-ha-ha-hi-hi di dunia maya, update status gitu-gitu aja, tidak bisa tidur hingga larut malam hanya menunggu komentar “sampah”, dan mondar-mandir untuk browsing sesuatu yang tak berguna, kamu merupakan bagian dari netizen korban teknologi.
Tapi setelah ditelusuri ulang, I have 16 posts that tagged as ‘curhat’. Zzzzz. Dan sepertinya itu tidak terlalu baik untuk kehidupan blog gue. Kalo suatu saat nanti gue membaca ulang post-post itu, beuh!!
Beberapa bulan lalu gue membaca kalo ‘blog yang baik dan disukai adalah blog yang fokus terhadap satu hal‘. Dan sampe kemaren gue masih bingung apa maksudnya. Apakah gue harus membahas tentang film doang? Buku doang? Makanan doang? But I have a million things to be told (ceilaah!!). Tapi beneran. Asa belom saatnya gue hanya membicarakan satu hal doang.
Tapi akhirnya semalam gue mendapat pencerahan. Setelah menonton MOTHERHOOD (played by Uma Thurman), gue baru mengerti apa arti fokus di blog. Gue bisa menceritakan berbagai hal. Tapi fokus dari satu sudut pandang. Layaknya blog-nya Eliza Welch, di tokoh utama di film itu, yang menceritakan berbagai hal tapi mengenai motherhood. As she called it mom-oir. Dan gue berpikir itu COOL!! Well, I try. Bukan tentang motherhood pastinya. Tapi berkaitan kehidupan gue sebagai mahasiswa ITB. Hmm. Will this as cool as I think? We’ll see
0.000000
0.000000